Pada awal bulan Juni 2013 lalu, Intel kembali memperkenalkan platform kelas mainstream generasi terbaru mereka. Platform terbaru tersebut menggabungkan prosesor Core i generasi empat "Haswell" dan motherboard dengan chipset seri 8. Prosesor Core i generasi empat tersebut membawa sejumlah perubahan terutama di sisi performa CPU dan juga GPU terintegrasi.
Prosesor Core i generasi empat kini dilengkapi GPU terintegrasi generasi terbaru. Untuk platform desktop, terdapat Intel HD Graphics 4600 dimana GPU tersebut dapat dijumpai pada prosesor seri Core i7 dan Core i5. Dibandingkan HD Graphics 4000 dengan 16 EU (Execution Units), HD Graphics 4600 memiliki 25% EU lebih banyak yaitu sejumlah 20 buah.
Sebuah platform generasi terbaru tentu saja akan menggoda pengguna untuk segera memilikinya tidak terkecuali seorang gamer. Untuk saat ini prosesor Core i generasi empat paling murah adalah seri Core i5 dengan GPU terintegrasi HD Graphics 4600. Prosesor tersebut saat ini dijual pada kisaran harga 2 jutaan rupiah. Untuk gamer dengan dana terbatas, harga prosesor tersebut tentu tergolong tinggi dan bila mereka tetap memaksakan untuk memiliki prosesor tersebut, bisa saja mereka tidak lagi memiliki dana untuk membeli graphics card add-on dan berakhir menggunakan GPU terintegrasi milik Intel untuk bermain game.
GPU terintegrasi pada Intel, terutama model terbaru, memang cukup bisa diandalkan untuk menjalankan game, bahkan game keluaran terbaru. Akan tetapi apakah gamer akan mendapatkan pengalaman game secara maksimal dengan menggunakan GPU terintegrasi tersebut? Gamer sendiri memiliki alternatif lain dalam membangun sistem andalan mereka yaitu dengan menggunakan prosesor Intel generasi sebelumnya dengan harga lebih terjangkau lalu dikombinasikan dengan graphics card add-on kelas entry-level seperti graphics card milik NVIDIA.
Di artikel kali ini kami akan mengajak Anda untuk melihat performa 2 buah konfigurasi sistem dalam menangani aplikasi game. Satu sistem merupakan platform Ivy Bridge dengan graphics card add-on NVIDIA dan sistem lainnya adalah platform Haswell dengan GPU terintegrasi dari Intel. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Intel Haswell VS NVIDIA GT 640/ GT 630 – And the Winner is..
Untuk pengujian kali ini kami menggunakan 2 buah konfigurasi sistem. Pada konfigurasi sistem pertama kami menggunakan prosesor Intel Core i5 4670K dengan clock speed 3,4 GHz dan Turbo Boost clock sebesar 3,8 GHz. Prosesor generasi terbaru dari Intel ini telah menggunakan arsitektur Haswell dengan proses fabrikasi 22 nm. Prosesor quad-core tersebut telah dilengkapi GPU HD Graphics 4600 dengan maksimum clock sebesar 1,2 GHz dan telah dilengkapi 20 EU (Execution Units). Core i5 4670K dan Core i5 4xxx lainnya saat ini bisa didapatkan di pasar Indonesia pada kisaran harga 2 juta rupiah atau lebih.
Sedangkan konfigurasi sistem kedua kami menggukan prosesor Intel Core i3 3225 dengan clock speed 3,3 GHz. Prosesor tersebut berbasiskan arsitektur Ivy Bridge dengan proses fabrikasi 22 nm. Prosesor dual-core dengan empat buah thread tersebut kami pasangkan dengan graphics card GeForce GT 640. Prosesor Intel Core i3 generasi tiga "Ivy Bridge" saat ini bisa didapatkan pada kisaran harga 1,2 juta rupiah. Untuk graphics card add-on NVIDIA kami menggunakan GeForce GT 640 (harga mulai dari 800 ribuan), GeForce GT 630 (harga mulai dari 500 ribuan), dan GeForce GT 620 (harga 500 ribuan).
GeForce GT 640 sendiri merupakan graphics card berbasiskan arsitektur Kepler dengan chip GPU GK107. Graphics card ini dilengkapi dengan 384 CUDA Cores, 32 Texture Units, dan 16 ROP Units. Untuk spesifikasi clock, graphics card ini dilengkapi clock GPU 900 MHz dengan clock memori 1782 MHz (DDR3; 128-bit).
Sedangkan GeForce GT 630 dan GeForce GT 620 merupakan graphics card berbasiskan arsitektur Fermi dengan chip GPU GF108. Graphics card ini dilengkapi dengan 96 CUDA Cores, 16 Texture Units, dan 4 ROP Units. GeForce GT 630 dan GeForce GT 620 dibedakan berdasarkan ukuran bandwidth memory yaitu 128-bit dan 64-bit.
Dua konfigurasi sistem tersebut kami kombinasikan dengan memori DDR3 sebesar 4GB dengan konfigurasi dual-channel. Sedangkan untuk storage kami menggunakan SSD (Solid State Drive). Sementara itu perangkat display yang digunakan adalah monitor LCD dengan resolusi gambar 1360 x 768 piksel. Monitor LCD dengan spesifikasi seperti ini merupakan monitor dengan populasi pengguna terbanyak di Indonesia karena menawarkan harga terjangkau. Saat ini monitor tersebut bisa didapatkan cukup dengan merogoh kocek tidak sampai 1 juta rupiah.
Pladidus Santoso 29 Jul, 2013
-
Source: http://jagatplay.com/2013/07/news/bijak-memilih-kombinasi-rig-gaming-yang-tepat/
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar